Di Mr.BOB Berbicara Bahasa Inggris, Belajar Seru, Menyenangkan, Pengajarnya Baik-Baik, Seru Dan Asyik. - Story by Nadvi Arkan ( Yogyakarta )

Sebelum datang ke Mr.BOB Kampung Inggris ada sedikit penyesalan dalam hidup ini karna setiap anak belajar bahasa Inggris dari SD – Kuliah . Tapi belajar bahasa Inggris adalah pelajaran paling tidak disukai olehku dan hampir semua anak-anak di dunia ini karena begitu sulit  dipahami setelah lambat laun aku menyadari bahasa yang paling di mengerti di seluruh dunia ini adalah bahasa inggris. 

Jadi, pelamar pekerjaan juga harus memiliki kemampuan berbahasa inggris yang baik. Jadi, saat itu aku mempunyai ketertarikan belajar bahasa inggris lewat musik, film, kamus, buku-buku bahasa inggris namun aku tidak terlalu percaya diri untuk berbicara akhirnya aku melihat di televisi tentang sebuah kampung di Pare yang banyak belajar bahasa inggris disana dan aku mencari di internet tentang kampung inggirs ternyata banyak sekali tempat kursus di Pare dan aku bingung untuk memilih tempat kursus untuk belajar.

          Lalu, aku menceritakan keiinginan ini kepada teman aku dan dia bercerita kepadaku tentang pengalamannya belajar di Mr.Bob Kampung Inggris. Dia bercerita bagaimana serunya belajar bahasa inggris di Mr.BOB Kampung Inggris di sana kita dibuat PD untuk berbicara bahasa inggris, belajar seru, menyenangkan, pengajarnya baik-baik, seru dan asyik. 

Lalu, aku memilih Mr.BOB Kampung Inggris untuk belajar bahasa inggris. Aku melihat di Internet tentang harga program belajar semua sepadan dengan apa yang kita dapatkan lalu,aku memesan tiket kereta untuk ke Kediri tapi aku tidak dapat tiket untuk periode awal aku telat 3 hari dan dimulainya periode belajar tapi aku  tetap senang untuk belajar dan sampai aku tiba di Mr.BOB Kampung Inggris aku diantar ke camp. Aku bertemu dengan seorang tutor di camp dia sangat baik, sabar saat mengajar dan aku bertemu banyak teman yang lucu – lucu di Mr.BOB Kampung Inggris aku belajar lebih disiplin dalam mengatur waktu dan berfikir bahasa Inggris menarik.

Story by Nadvi Arkan ( Yogyakarta )